Lyudmila Pavlichenko, Sniper Cantik Asal Rusia Pencabut Nyawa 309 Serdadu Nazi - Siboro Blog - Di antara para sniper wanita Rusia,
yang memiliki rekor paling tinggi dalam soal membunuh musuh (Nazi Jerman)
adalah Lyudmila Pavlichenko.
Lyudmila Pavlichenko, Sniper Cantik Asal Rusia Pencabut Nyawa 309 Serdadu Nazi - Siboro Blog
Ketika bertempur melawan pasukan Nazi Jerman yang melancarkan
serangan besar-besaran ke Rusia pada bulan Juni 1941, Lyudmila berhasil
membunuh 309 pasukan musuh.
Tak ada yang menyangka jika gadis cantik yang punya paras bak
model ini ternyata seorang pembunuh berdarah dingin dan telah terbiasa
menggunakan senjata berburu sejak usia 14 tahun.
Kegemarannya berburu bahkan sudah dilakukan Lyudmila sejak
kanak-kanak khususnya saat tinggal di Ukraina menggunakan ketapel.
Ketika orangtua Lyudmila pindah ke kawasan indusri Kiev,
sebagai penggemar senjata, Lyudmila memutuskan bekerja di pabrik senjata
setempat.
Hobi menembak juga tetap dijalani Lyudmila dengan bergabung
di klub-klub menembak di seputar tempatnya bekerja.
Kemampuannya dalam soal menembak tepat bahkan sangat menonjol
sehingga Lyudmila pun dibina untuk menjadi atlet menembak yang tangguh. Baca Juga : ( Pesawat Tempur Su 35 akan Dikirim ke Indonesia - Siboro Blog ).
Tak hanya bekerja Lyudmila juga menempuh studi Sejarah di
Kiev State University.
Ketika pasukan Nazi Jerman menyerbu Rusia dan berhasil
menguasai sejumlah kota penting serta menyudutkan pertahanan pasukan Rusia,
Lyudmila merasa terpanggil untuk turut bertempur.
Pengetahuan dalam ilmu sejarah membuat Lyudmila paham jika
serangan sepihak Nazi Jerman salah besar karena sebelumnya antara Rusia dan
Jerman telah menandatangani kesepakatan untuk tidak saling serang.
Ia segera mendaftarkan diri sebagai pasukan tempur tapi
ditolak oleh perwira penguji dan malah diarahkan untuk mendaftar sebagai
perawat kesehatan lapangan.
Tapi Lyudmila tak mau menyerah dan menunjukkan sejumlah
sertifikat kejuaraan menembak yang pernah dimenangkannya.
Dengan modal sertifikat kejuaraan menembak itu, Lyudmila pun
diterima sebagai anggota militer dan ditempatkan di Divisi Infanteri 25 yang
sedang punya program mendidik para sniper wanita.
Lulus pendidikan sniper wanita Rusia yang diikuti oleh
sekitar 2000 peserta, Lyudmila kemudian ditugaskan untuk mempertahankan sebuah
bukit strategis.
Dengan disertai seorang spotter dan menggunakan senapan
runduk Model 1891/30 Sniper Rifle berteleskop yang efektif untuk menghantam
sasaran pada jarak 550m, Lyudmila segera menunjukkan kehebatannya.
Dalam pertempuran yang berlangsung front Odessa, Lyudmila
berhasil menembak mati 187 serdadu Nazi Jerman.
Namun Odessa akhirnya jatuh ke tangan pasukan Nazi Jerman,
dan pasukan AL Rusia yang semula bertahan termasuk satuan Lyudmila ditarik
mundur ke Sevastopol yang berada di Semenanjung Crimea.
Pertempuran terus berlanjut di front Sevastopol dan Lyudmila
pun terus membantai pasukan Nazi Jerman.
Ketika Lyudmila terluka oleh gempuran mortir, ia sudah
berhasil membunuh 309 personel pasukan Nazi termasuk 6 sniper yang ditugaskan
untuk memburunya.
Demi kepentingan politik dan partai, Komandan Tertinggi
pasukan Rusia segera memerintahkan untuk menyelamatkan nyawa Lyudmila dan
mengeluarkannya dari front Sevastopol.
Baik pada masa PD II maupun setelah perang seperti halnya
para sniper Rusia lainnya, Lyudmila diangkat sebagai pahlawan dan dijadikan
ajang propaganda bagi pengembangan idiologi komunis.
Dalam lawatan ke negara-negara Barat seperti AS dan Kanada ia
diterima sebagai tamu kehormatan atas jasa kepahlawanannya saat melawan pasukan
Nazi Jerman.
Lyudmila yang kemudian berpangkat mayor aktif kembali ke
bangku kuliah hingga lulus dan kemudian mengabdikan dirinya di AL Rusia hingga
tahun 1953.
Tahun 1974 mantan sniper legendaris yang mengaku terpaksa
menembak musuh demi menyelamatkan rekan-rekannya yang masih muda itu meninggal
pada usia 58 tahun.
Demikian Artikel, Lyudmila Pavlichenko, Sniper Cantik Asal Rusia Pencabut Nyawa 309 Serdadu Nazi - SiboroBlog, Apabila menurut Anda, artikel ini bermanfaat bagi orang lain, Mohon
untuk di Share. Terima Kasih.
0 komentar:
Posting Komentar