https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8KWjHv5u-awuhlA_pWpPpLnKj-a1t-0D8TleD9tTHZCrIo5nB9iQz9Ee8cZhKhGgvKwp0vRFjQ2hmGaA3bUVotlqcrv0xiw7HeQ_B4nnbWgNtwN9Hl8RrwDR7ip7tuWGTuWcygwZxCdGV/s1600/ignielcom.png106660612706164 https://developers.facebook.com/tools/debug/sharing

Firman Tuhan, Ketakutan yang Berakhir Sukacita - Siboro Blog

Posted By siboroblog on Jumat, 16 Juni 2017 | Juni 16, 2017


Firman Tuhan, Ketakutan yang Berakhir Sukacita - Siboro Blog

2 Tawarikh 20:1-21:1

Saat musuh bersekutu dan kekuatan besar siap menyerbu, biasanya rasa takut akan muncul dan hal itu wajar. Ketakutan Yosafat membawanya datang kepada Tuhan. Karya ajaib Tuhan mengubah ketakutan menjadi sukacita.

Kekuatan perang Yosafat yang semakin besar mendorong bangsa Moab bersekutu dengan Amon, ditambah lagi pasukan orang Meunim yang menyerang kerajaannya (1, bdk. Ul 23:3-6; 1Sam 11:1-2; Yeh 25:1-11). Armada perang musuh yang besar menggentarkan Yosafat (2). Rasa takut membuat Yosafat memerintahkan seluruh bangsa mencari pertolongan Tuhan dengan cara berpuasa dan berdoa bersama-sama (3-13).

Yahaziel seorang penyanyi dari bani Asaf dihinggapi Roh Tuhan dan menyerukan bahwa Tuhan yang akan berperang untuk mereka (14-17). Yosafat memimpin pasukannya ke medan perang. Namun barisan depan bukanlah pasukan berkuda, pemanah, atau pun bertombak, melainkan kaum Lewi yang menyanyikan puji-pujian (19, 21, 22). Nyanyian syukur dan puji-pujian yang nyaring disuarakan. Tuhan menghadang musuh, dan terjadilah kekacauan, mereka malah saling membunuh satu sama lain (22-24). Musuh sudah kalah. Yosafat tampil sebagai sebagai pemenang dengan diiringi sukacita dan nyanyian pujian. Baca Juga : ( Firman Tuhan, Kejahatan yangMenghancurkan Negara - Siboro Blog ).

Pujian adalah cara berdoa yang paling efektif. Nyanyian syukur dan pujian mengajak umat mengarahkan diri kepada Tuhan. Persekutuan dengan Tuhan mengubah rasa takut menjadi keyakinan bahwa Tuhan pasti menyertai umat-Nya. Keberanian dan ketaatan Yosafat maju berperang menjadi sarana karya Tuhan yang mengalahkan musuh dinyatakan. Karena itu, medan perang lalu dinamai menjadi Lembah Pujian (26). 

Tuhanlah yang berperang melawan musuh-musuh Israel dan menjadikan kerajaan negeri lain dihinggapi perasaan takut.

Takut akan ancaman musuh, atau karena beban persoalan hidup semestinya mendorong kita datang merendahkan diri dan memuji Tuhan. Hasilnya adalah pertolongan Tuhan. Takut adalah tanda tidak percaya. Mengapa takut?

Demikian artikel, Firman Tuhan, Ketakutan yang Berakhir Sukacita- Siboro Blog,  Apabila menurut Anda, artikel ini bermanfaat bagi orang lain, Mohon untuk di Share. Terima Kasih.




Blog, Updated at: Juni 16, 2017

0 komentar:

Posting Komentar

Label

Bercam (35) Bisnis (9) Budaya (11) Firtu (73) Kesehatan (81) Musik (60) properti (55) telco (10) Tips (36)
Diberdayakan oleh Blogger.
/* script Youtube Responsive */