2 Tawarikh 19:1-11
Yosafat ditegur karena
perjanjiannya dengan Ahab dipandang sebagai perbuatan dosa (2). Yosafat
bertobat dan pertobatannya dinyatakan dengan menegakkan hukum (4-11).
Kepergian raja untuk
berperang menyebabkan urusan keseharian rakyat kurang terurus. Hal pertama yang
dilakukan Yosafat adalah blusukan ke berbagai daerah (4). Berulang kali
diserukan agar rakyat berbalik kepada Tuhan, melakukan hukum Taurat, dan hidup
takut akan Tuhan (5-7). Untuk itu diangkatlah para hakim dari antara orang Lewi
dan kepala puak (8). Sikap hidup Yosafat yang takut akan Tuhan dan kesediaannya
untuk hidup menurut hukum Tuhan menjadi modal besar bagi program penegakan
hukum yang dilakukannya. Ia bisa bertindak tegas karena melakukan hukum dengan
tulus ikhlas (11).
Setiap langkah pembaruan
dimulai dari diri sendiri. Dalam kehidupan bersama, pembaruan dimulai dari para
pimpinannya. Teladan Yosafat yang bersedia menerima teguran Yehu bin Hanani (2)
menjadi modal besar baginya untuk melanjutkan pembaruan dalam kehidupan
bangsanya. Dosa dan kesalahan bisa diampuni dengan pengakuan dan pertobatan.
Rakyat melihat bahwa raja bertindak tegas karena ia tidak munafik menutupi
kepentingan diri dengan slogan-slogan atau program pembangunan yang
muluk-muluk. Rakyat dapat merasakan ketulusan hati sang raja dan itu membangun
kepercayaan serta modal sosial bagi langkah pembaruan negeri yang dimulai
dengan penegakan hukum. Raja sebagai panutan rakyat benar-benar mengerjakan peran
dan tugasnya. Lebih dari rekayasa pencitraan atau penggunaan kekuasaan untuk
menakuti dan menindas, Yosafat menguatkan dasar program pada penegakkan hukum.
Pengangkatan para hakim sebagai pemimpin umat dilakukan dengan uji kelayakan
tanpa kemunafikan atau menerapkan standar ganda.
Tuhan adalah Raja dan
Hakim segala bangsa. Marilah kita mohon agar kuasa Allah bekerja melalui para
pemimpin bangsa kita sehingga mereka berlaku adil, benar, dan membawa
kedamaian. Baca Juga : ( Firman Tuhan, Yesus Peduli - Siboro Blog )
Sebagai seorang raja,
Yosafat takut akan Allah. Ia juga memerhatikan rakyatnya dan mengunjungi mereka
di daerah-daerah. Menyadari bahwa ia butuh bantuan dalam menjalankan
pemerintahannya, ia mengangkat hakim-hakim.
Yosafat berpesan kepada bawahannya agar hidup takut akan Allah baik dalam membuat kebijakan atau pun memutuskan sebuah perkara.
Demikian artikel, FirmanTuhan, Bertobat dan Menegakkan Hukum - Siboro Blog, Apabila menurut Anda, artikel ini bermanfaat
bagi orang lain, Mohon untuk di Share. Terima Kasih.
0 komentar:
Posting Komentar