https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8KWjHv5u-awuhlA_pWpPpLnKj-a1t-0D8TleD9tTHZCrIo5nB9iQz9Ee8cZhKhGgvKwp0vRFjQ2hmGaA3bUVotlqcrv0xiw7HeQ_B4nnbWgNtwN9Hl8RrwDR7ip7tuWGTuWcygwZxCdGV/s1600/ignielcom.png106660612706164 https://developers.facebook.com/tools/debug/sharing

Firman Tuhan, Salah Tafsir – Siboro Blog

Posted By siboroblog on Kamis, 25 Mei 2017 | Mei 25, 2017


Firman Tuhan, Salah Tafsir – Siboro Blog


Markus 11:1-11

Biasanya acara penyambutan seorang kepala negara dilakukan seremonial yang sangat istimewa. Belum lagi ditambah pasukan pengamanan presiden sampai berlapis-lapis. Mobil yang menjemput presiden pun sudah dipasang anti-peluru dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan untuk keselamatan kepala negara.

Berbeda dengan Yesus masuk ke kota Yerusalem hanya ditemani oleh para murid-Nya. Ia tidak datang dengan ratusan kuda perang dan ribuan pasukan terlatih. Ia datang dengan cara sederhana dengan mengendarai seekor keledai muda yang belum pernah ditunggangi oleh siapapun (2). Keledai ini diperoleh Yesus tertambat di pinggir jalan tanpa ada pemiliknya (3-6). Sewaktu masuk menuju ke Yerusalem, Yesus tidak memakai jubah perang. Keledainya pun hanya dialasi dengan pakaian salah satu murid-Nya (7).

Tentu kedatangan-Nya ke Yerusalem bukan untuk mengobarkan rasa nasionalisme orang Yahudi berperang melawan penjajahan bangsa Romawi. Yesus datang dengan bendera cinta kasih dan kedamaian. Walau Ia adalah Juruselamat dunia, tetapi tujuan dan fokus hidup-Nya tidak pernah bergeser dari kehendak dan rencana Bapa Surgawi. 

Ia datang untuk menyelamatkan orang berdosa dengan cara memberikan dirinya mati di kayu salib.

Tetapi yang terjadi justru salah penafsiran. Penduduk Yerusalem menyanjung Yesus sebagai Sang Pembebas bangsa Yahudi dengan cara menghamparkan pakaian mereka dan menyebarkan ranting-ranting hijau (8). Seruan mereka memperlihatkan antusiasme bahwa raja bangsa Yahudi telah datang dan akan melepaskan mereka dari belenggu penjajahan serta mengembalikan kejayaan Daud di masa lampau (9-10). Mereka lupa bahwa konsep kerajaan yang diusung Yesus adalah kerajaan yang bersifat rohaniah. Baca Juga : ( Firman Tuhan, Responsatas Pembebasan - Siboro Blog ).

Perang yang diserukan Yesus bukan bersifat politik, melainkan bersifat rohani melawan penguasa angkasa, para penghulu dan roh-roh jahat. Memerangi kuasa si jahat sama artinya menghadirkan kerajaan Allah di bumi.

Demikian artikel Firman Tuhan, Salah Tafsir – Siboro Blog,  Apabila menurut Anda, artikel ini bermanfaat bagi orang lain, Mohon untuk di Share. Terima Kasih.



Blog, Updated at: Mei 25, 2017

0 komentar:

Posting Komentar

Label

Bercam (35) Bisnis (9) Budaya (11) Firtu (73) Kesehatan (81) Musik (60) properti (55) telco (10) Tips (36)
Diberdayakan oleh Blogger.
/* script Youtube Responsive */