Benarkah Orang Batak Dulunya Kanibal ? - Siboro Blog - Batak merupakan salah satu suku asli Indonesia yang bertempat
tinggal di Sumatra Utara, tetapi yang menghebohkan adalah benarkah orang Batak
dulunya kanibal ? atau makan orang, Kanibal sendiri adalah suatu perilaku
menyimpang dimana mahluk hidup memakan sejenisnya seperti Ayam memakan ayam, atau
Manusia memakan sesama manusia sendiri.
Benarkah Orang Batak Dulunya Kanibal ? - Siboro Blog
Mayoritas orang Batak sudah mengetahui cerita seputar
kanibalisme yang ada dalam suku ini sejak dahulu kala, cerita perilaku ini pun
bukan isapan jempol semata, banyak para ahli yang telah menjelaskan tentang perilaku
kanibal yang dilakukan oleh suku Batak.
1. Marcopolo ( 1292 )
Marcopolo
beserta ayahnya dan pamanya menumpang armada kapal mongol dengan tujuan membawa
seorang putri yang akan dinikahkan dengan seorang khan dari levan, dalam
perjalanan inilah Marcopolo sempat singgah di bagian utara Sumatra,
persinggahan ini untuk menunggu musim yang tepat guna meneruskan perjalanan ke
barat. Pada catatannya Marcopolo
mengatakan bahwa dia menghabiskan waktu 5 bulan di willayah kerajaan Samudra
Pasai, pada saat tersebut Marcopolo sempat singgah di beberapa daerah seperti Barus dan Perlak, selain itu dia juga membuat catatan mengenai kanibalisme
sekelompok masyarakat tertentu dimasa itu dan kelompok tersebut adalah orang
Batak, dari sumber-sumber sekunder Marcopolo juga mencatat cerita tentang ritual
kanibalisme diantara masyarakat Battas di
pulau Sumatra.
2. Thomas Stamford Raffles
Pada
tahun 1820, Raffles mempelajari
Batak dan ritual mereka serta undang-undang mengenai konsumsi daging manusia
dan dia menulis secara detail tentang pelanggaran yang dibenarkan, Raffles menyatakan bahwa suatu hal yang
biasa dimana orang-orang memakan orang tua mereka ketika terlalu tua untuk
bekerja dan untuk kejahatan tertentu seorang penjahat akan dimakan hidup-hidup,
daging dimakan mentah atau dipanggang dengan kapur, garam dan sedikit nasi.
3. Niccolo Da Conti
Niccolo Da Conti adalah seorang venesia yang menghabiskan sebagian besar hidupnya
tahun 1421 di Sumatra dalam perjalanan panjang nya untuk misi perdagangan di
asia tenggara dan mencatat kehidupan masyarakat yang berdiam diri di Sumatra.
Dia menulis sebuah diskripsi singkat tentang penduduk Batak dalam bagian pulau
disebut Batech kanibal hidup berperang terus-menerus kepada tetangga mereka.
4. Franz Wilhelm Junghuhn
Para
dokter Jerman dan ahli geografi Franz
Wilhelm Junghuhn, mengunjungi tanah Batak pada tahun 1840 - 1841, Junghuhn mengatakan tentang kanibalisme
diantara orang Batak yang ia sebut dengan “Battaer”.
Junghuhn menceritakan bagaimana
setelah penerbangan berbahaya dan lapar, ia tiba di sebuah desa yang
penduduknya sangat ramah, makanan yang ditawarkan oleh tuan rumahnya ternyata
adalah daging dari 2 tahanan yang telah disembelih sehari sebelumnya.
5. Oscar Von Kessel
Oscar
Von Kessel mengunjungi Silindung di tahun 1840 an dan pada tahun 1844 mungkin
orang eropa pertama yang mengamati ritual kanibalisme Batak dimana suatu
perjinahan dihukum dan dimakan hidup, menariknya terdapat deskripsi paralel
dari Marsden untuk beberapa hal penting. Von
Kessel menyatakan bahwa kanibalisme dianggap oleh orang Batak sebagai
perbuatan berdasarkan hukum dan aplikasinya dibatasi untuk pelanggaran yang
sangat sempit yakni ; pencurian, perjinahan, mata-mata, atau penghianatan. Bumbu
seperti garam, cabai merah dan lemon harus diberikan oleh keluarga korban sebagai
tanda bahwa mereka menerima putusan masyarakat dan tidak memikirkan balas
dendam.
6. Ida Pfeiffer
Ida Pfeiffer, mengunjungi tanah Batak pada bulan
Agustus tahun 1852 dan meskipun dia tidak mengamati kanibalisme apapun, dia
diberitahu bahwa tahanan perang di ikat pada sebuah pohon dan dipenggal
sekaligus tetapi darah secara hati-hati diambil untuk diawaetkan sebagai
minuman dan kadang-kadang dibuat semacam puding dengan nasi, untuk bagian tubuh
di distribusikan; telinga, hidung dan telapak kaki adalah milik ekslusif raja,
sedangkan telapak tangan, telapak kaki, daging kepala, jantung serta hati
dibuat menjadi hidangan khas, daging pada umumnya di panggang serta dimakan
dengan garam, para perempuan tidak diijinkan untuk mengambil bagian dalam malam
publik besar.
Era Kolonial Belanda
Pada tahun
1890, Pemerintah Kolonial Belanda melarang kanibalisme di wilayah kendali
mereka, rumor kanibalisme Batak bertahan hingga awal abad ke 20 dan nampaknya
kemungkinan bahwa ada tersebut telah jarang dilakukan sejak tahun 1816.
Seiring
dengan masuknya agama di tanah Batak seperti agama Kristen dan Islam maka
segala tradisi kanibalisme itupun punah dan segala catatan sejarah tentang
kanibalisme di Batak pun telah di musnakan karena bertolak belakang dengan
ajaran agama yang berkembang di tanah Batak.
Saat ini suku Batak telah
meninggalkan segala bentuk perilaku barbar dan kanibalisme nya, sebagai suku
pedalaman dan terpencil dan telah berkembang menjadi salah satu suku termaju di
Indonesia. Baca Juga : ( Cara MenghitungKubikasi Kayu - Siboro Blog ).
Demikian
artikel, Benarkah Orang Batak DulunyaKanibal ? - Siboro Blog, Apabila menurut Anda artikel ini bermanfaat bagi
orang lain, Mohon untuk di Share. Terima Kasih.
0 komentar:
Posting Komentar