https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8KWjHv5u-awuhlA_pWpPpLnKj-a1t-0D8TleD9tTHZCrIo5nB9iQz9Ee8cZhKhGgvKwp0vRFjQ2hmGaA3bUVotlqcrv0xiw7HeQ_B4nnbWgNtwN9Hl8RrwDR7ip7tuWGTuWcygwZxCdGV/s1600/ignielcom.png106660612706164 https://developers.facebook.com/tools/debug/sharing

Benarkah Orang Batak Dulunya Kanibal ? - Siboro Blog

Posted By siboroblog on Rabu, 24 Mei 2017 | Mei 24, 2017

Benarkah Orang Batak Dulunya Kanibal ? - Siboro Blog - Batak merupakan salah satu suku asli Indonesia yang bertempat tinggal di Sumatra Utara, tetapi yang menghebohkan adalah benarkah orang Batak dulunya kanibal ? atau makan orang, Kanibal sendiri adalah suatu perilaku menyimpang dimana mahluk hidup memakan sejenisnya seperti Ayam memakan ayam, atau Manusia memakan sesama manusia sendiri.

Benarkah Orang Batak Dulunya Kanibal ? - Siboro Blog

Benarkah Orang Batak Dulunya Kanibal ? - Siboro Blog

Mayoritas orang Batak sudah mengetahui cerita seputar kanibalisme yang ada dalam suku ini sejak dahulu kala, cerita perilaku ini pun bukan isapan jempol semata, banyak para ahli yang telah menjelaskan tentang perilaku kanibal yang dilakukan oleh suku Batak.

1.    Marcopolo ( 1292 )

Marcopolo beserta ayahnya dan pamanya menumpang armada kapal mongol dengan tujuan membawa seorang putri yang akan dinikahkan dengan seorang khan dari levan, dalam perjalanan inilah Marcopolo sempat singgah di bagian utara Sumatra, persinggahan ini untuk menunggu musim yang tepat guna meneruskan perjalanan ke barat.  Pada catatannya Marcopolo mengatakan bahwa dia menghabiskan waktu 5 bulan di willayah kerajaan Samudra Pasai, pada saat tersebut Marcopolo sempat singgah di beberapa daerah seperti Barus dan Perlak, selain itu dia juga membuat catatan mengenai kanibalisme sekelompok masyarakat tertentu dimasa itu dan kelompok tersebut adalah orang Batak, dari sumber-sumber sekunder Marcopolo juga mencatat cerita tentang ritual kanibalisme  diantara masyarakat Battas di pulau Sumatra.

2.    Thomas Stamford Raffles

Pada tahun 1820, Raffles mempelajari Batak dan ritual mereka serta undang-undang mengenai konsumsi daging manusia dan dia menulis secara detail tentang pelanggaran yang dibenarkan, Raffles menyatakan bahwa suatu hal yang biasa dimana orang-orang memakan orang tua mereka ketika terlalu tua untuk bekerja dan untuk kejahatan tertentu seorang penjahat akan dimakan hidup-hidup, daging dimakan mentah atau dipanggang dengan kapur, garam dan sedikit nasi.

3.    Niccolo Da Conti

Niccolo Da Conti adalah seorang venesia yang menghabiskan sebagian besar hidupnya tahun 1421 di Sumatra dalam perjalanan panjang nya untuk misi perdagangan di asia tenggara dan mencatat kehidupan masyarakat yang berdiam diri di Sumatra. Dia menulis sebuah diskripsi singkat tentang penduduk Batak dalam bagian pulau disebut Batech kanibal hidup berperang terus-menerus kepada tetangga mereka.

4.    Franz Wilhelm Junghuhn

Para dokter Jerman dan ahli geografi Franz Wilhelm Junghuhn, mengunjungi tanah Batak pada tahun 1840 - 1841, Junghuhn mengatakan tentang kanibalisme diantara orang Batak yang ia sebut dengan “Battaer”.  Junghuhn menceritakan bagaimana setelah penerbangan berbahaya dan lapar, ia tiba di sebuah desa yang penduduknya sangat ramah, makanan yang ditawarkan oleh tuan rumahnya ternyata adalah daging dari 2 tahanan yang telah disembelih sehari sebelumnya.

5.    Oscar Von Kessel

Oscar Von Kessel mengunjungi Silindung di tahun 1840 an dan pada tahun 1844 mungkin orang eropa pertama yang mengamati ritual kanibalisme Batak dimana suatu perjinahan dihukum dan dimakan hidup, menariknya terdapat deskripsi paralel dari Marsden untuk beberapa hal penting. Von Kessel menyatakan bahwa kanibalisme dianggap oleh orang Batak sebagai perbuatan berdasarkan hukum dan aplikasinya dibatasi untuk pelanggaran yang sangat sempit yakni ; pencurian, perjinahan, mata-mata, atau penghianatan. Bumbu seperti garam, cabai merah dan lemon harus diberikan oleh keluarga korban sebagai tanda bahwa mereka menerima putusan masyarakat dan tidak memikirkan balas dendam.

6.    Ida Pfeiffer

Ida Pfeiffer, mengunjungi tanah Batak pada bulan Agustus tahun 1852 dan meskipun dia tidak mengamati kanibalisme apapun, dia diberitahu bahwa tahanan perang di ikat pada sebuah pohon dan dipenggal sekaligus tetapi darah secara hati-hati diambil untuk diawaetkan sebagai minuman dan kadang-kadang dibuat semacam puding dengan nasi, untuk bagian tubuh di distribusikan; telinga, hidung dan telapak kaki adalah milik ekslusif raja, sedangkan telapak tangan, telapak kaki, daging kepala, jantung serta hati dibuat menjadi hidangan khas, daging pada umumnya di panggang serta dimakan dengan garam, para perempuan tidak diijinkan untuk mengambil bagian dalam malam publik besar.

Era Kolonial Belanda

Pada tahun 1890, Pemerintah Kolonial Belanda melarang kanibalisme di wilayah kendali mereka, rumor kanibalisme Batak bertahan hingga awal abad ke 20 dan nampaknya kemungkinan bahwa ada tersebut telah jarang dilakukan sejak tahun 1816. 

Seiring dengan masuknya agama di tanah Batak seperti agama Kristen dan Islam maka segala tradisi kanibalisme itupun punah dan segala catatan sejarah tentang kanibalisme di Batak pun telah di musnakan karena bertolak belakang dengan ajaran agama yang berkembang di tanah Batak. 

Saat ini suku Batak telah meninggalkan segala bentuk perilaku barbar dan kanibalisme nya, sebagai suku pedalaman dan terpencil dan telah berkembang menjadi salah satu suku termaju di Indonesia. Baca Juga : ( Cara MenghitungKubikasi Kayu - Siboro Blog ).


Demikian artikel, Benarkah Orang Batak DulunyaKanibal ? - Siboro Blog, Apabila menurut Anda artikel ini bermanfaat bagi orang lain, Mohon untuk di Share. Terima Kasih.
Blog, Updated at: Mei 24, 2017

0 komentar:

Posting Komentar

Label

Bercam (35) Bisnis (9) Budaya (11) Firtu (73) Kesehatan (81) Musik (60) properti (55) telco (10) Tips (36)
Diberdayakan oleh Blogger.
/* script Youtube Responsive */