Apa itu PCM ( Pulse Code Modulation ) - Siboro Blog - PCM adalah metode umum untuk mengubah sinyal analog
menjadi sinyal digital Dalam sistem digital, sinyal analog yang dikirimkan
cukup dengan sampel-sampelnya saja. Pulse Code Modulation merupakan salah satu pengembangan
sistem komunikasi digital untuk mengantisipasi gangguan oleh noise pada sinyal
informasi, yang diakibatkan oleh saluran maupun media pengiriman sinyal melalui
gelombang elektromagnetik. Pada rancangan ini dibanhgun sistem Pulse Code
Modulator yang mengirimkan dua buah sinyal input yang berbeda secara bersamaan
melalui proses multiplexing dan pulse amplitudo modulation. Hasilnya adalah
pulsa-pulsa yang dikodekan ke dalam biner serial. Untuk mensinkronkan antara
pengirim dan penerima dikirim pulsa sinkronisasi.
Apa itu PCM (Pulse Code Modulation)- Siboro Blog
Sistem
telekomunikasi dewasa ini dituntut
terbebas dari gangguan sistem
transmisi , seperti gangguan petir, gangguan saluran terlalu panjang, gangguan
loncatan api dari pengapian motor dsb. Di samping itu juga dituntut kualitas
reproduksi informasi yang bersih dan noise rendah. Untuk itu diperlukan sistem komunikasi digital yang
prinsipnya merubah besaran analog ke dalam besaran digital, yang kemudian
dipancarkan berupa pulsa-pulsa digital. Karena sistem digital hanya mempunyai
kondiai logik "1" dan "0", maka level tegangan tidak ada artinya.
Sinyal
suara atau gambar yang masih berupa sinyal listrik analog diubah menjadi sinyal
listrik digital melalui 4 tahap utama, yaitu :
1. Sampling adalah : proses pengambilan sample atau
contoh besaran sinyal analog pada titik tertentu secara teratur dan berurutan. Frekuensi
sampling harus lebih besar dari 2 x frekuensi yang disampling
(sekurang-kurangnya memperoleh puncak dan lembah) [teorema Nyqust] Hasil
penyamplingan berupa PAM (Pulse Amplitude Modulation).
2. Quantisasi : Proses menentukan segmen-segmen dari
amplitudo sampling dalam level-level kuantisasi Amplitudo dari masing-masing
sample dinyatakan dengan harga integer dari level kuantisasi yang terdekat.
3. Pengkodean : proses mengubah (mengkodekan) besaran
amplitudo sampling ke bentuk kode digital biner.
4. Multiplexing : dari banyak input menjadi satu output
fungsi : Untuk penghematan transmisi menjadi dasar
penyambungan digital.
Gbr. A. Proses
Pengiriman pada PCM
Pada
Gambar A ditunjukkan diagram blok proses pengiriman pada PCM diantaranya:
Filter (LPF), Sampler, Quantizer dan Coder. Pada tahap pertama, sinyal input
(analog) dengan frekuensi fm masih bercampur dengan noise atau sinyal lain yang
berfrekuensi lebih tinggi. Untuk menghilangkan sinyal-sinyal yang tidak di
inginkan (noise) tersebut digunakan LPF (low pass filter) seperti yang
ditunjukkan Gambar B.
Gbr. A. Proses Penggunaan LPF
Setelah
sinyal di filter, selanjutnya adalah pengambilan sample seperti yang
ditunjukkan pada Gambar A dan C. Frekuensi sampling (fs) harus lebih besar atau
sama dengan dua kali frekuensi sinyal informasi (fs ≥ 2fm) ; sesuai dengan
Theorema Nyquist. Sinyal output sampler disebut sinyal PAM (Pulse Amplitudo
Modulation).
Gbr. C. Proses
PAM dirubah menjadi PCM
Sinyal
PAM tersebut yang merupakan potongan dari sinyal aslinya kemudian diberi nilai
(level) sesuai dengan amplitudo dari masing-masing sample sinyal (Gambar C).
Jumlah pembagian level sinyal yang digunakan disuaikan dengan jumlah bit yang
di inginkan untuk mengkodekan satu sample sinyal PAM berdasarkan persamaan
berikut ;
N
adalah jumlah level sample yang di ambil dan n adalah jumlah bit yang digunakan
untuk mengkodekan satu sinyal PAM. Misalkan sinyal-sinyal PAM tersebut akan
dikodekan menjadi 4 bit maka jumlah level yang akan diperoleh adalah ;
Gbr. D. Proses
A/D conventer sinyal analog menjadi biner.
Selanjutya,
setiap sample yang telah terkuantisasi masuk ke dalam blok CODER. Pada tahapan
ini, sample sinyal yang masih berbentuk analog dirubah menjadi biner dengan
urutan serial CODER sendiri terdiri dari dua blok utama yaitu, A/D Converter
yang berfungsi untuk merubah sinyal
analog menjadi biner, akan tetapi keluarannya masih dalam bentuk parallel
seperti yang di tunjukkan Gambar D, karenanya di butuhkan blok kedua berupa P/S
Converter agar deretan biner menjadi serial.
Gbr. E.
Peredaman sinyal
Pada
penerima (Gambar E) sinyal yang masuk telah mengalami peredaman dan kembali
bercampur dengan berbagai sinyal lain yang tidak di inginkan (noise) selama
proses pengiriman, hal ini merusak sinyal informasi sehingga akan lebih sulit
untuk di proses. Karenanya, sinyal harus diperbaiki terlebih dahulu dengan
menggunakan “Regenerative Repeater” seperti yang ditunjukkan pada Gambar E dan
F. Baca Juga : ( Apa itu TDMA atau (Time division multiple access) - Siboro Blog )
Gbr. F. Proses decoder
sinyal biner ke analog
Selanjutnya
dengan menggunakan prinsip yang sama, deretan sinyal biner yang telah
diperbaiki tersebut di rubah kembali menjadi bentuk analog melalui proses DECODER. Sinyal yang masih
merupakan deretan seri di rubah menjadi parallel dan dikonversikan ke analog,
sehingga output DECODER merupakan sinyal PAM seperti yang terlihat pada Gambar
E dan G. Sinyal PAM ini kemudian difilter dengan menggunakan LPF untuk
mengembalikannya menjadi sinyal informasi yang di inginkan.
Gbr.
G. Proses decoder sinyal PCM ke sinya PAM
Diakui
bahwa sistem PCM mempunyai keunggulan diantaranya sistem peyaluran informasi
yang ada. Keunggulan yang paling
menonjol adalah kemampuanya dalam menekan noise dan interferensi.
Demikian
artikel, Apa itu PCM ( Pulse CodeModulation ) - Siboro Blog, Apabila menurut
Anda artikel tersebut bermanfaat bagi
orang lain, Mohon untuk di Share. Terima Kasih.
0 komentar:
Posting Komentar