Markus 7:1-23
Beberapa suku di Indonesia sangat meninggikan tradisi
sehingga urusan dengan Tuhan pun dapat dikesampingkan atau diabaikan.
Orang-orang Yahudi sangat meninggikan tradisi (menunjuk pada
sekumpulan perintah dan ajaran tidak tertulis para rabi yang terkenal pada masa
lalu, kumpulan 613 peraturan sebagai pedoman bagi setiap aspek kehidupan).
Tradisi ini mereka campur adukkan dengan ibadah. Mereka sudah tidak dapat membedakan
yang mana berotoritas Ilahi. Ketika melihat para murid Yesus tidak mencuci
tangan sebelum makan, mereka menganggap hal itu najis. Hal ini berbeda dengan
kebiasaan mereka yang selalu melakukan pembersihan secara lahiriah.
Sebenarnya, ada motif terselubung dibalik kedatangan mereka
dari Yerusalem ke tempat Yesus. Mereka datang untuk mencari kesalahan Yesus
(1-5). Karena itu Yesus secara keras menegur mereka. Demi kemunafikan, mereka
rela mengabaikan perintah Allah (6-8). Selain itu, orang Yahudi juga
mengabaikan pemeliharaan terhadap orangtua. Mereka berpikir kalau sudah
mempersembahkan kurban kepada Allah, maka tidak perlu memerhatikan orangtuanya
(9-13). Mereka menggantikan kemurnian moral dengan hal-hal seremonial.
Yesus menjelaskan bahwa makanan yang masuk dari luar tidak mencemari hati. Kenajisan sesungguhnya terdapat di hati yang dikeluarkan melalui perkataan dan tindakan jahat (14-23).
Tuhan tahu kejahatan yang ada dalam hati seseorang, meski
ditutupi dengan sikap atau perkataan baik. Seseorang bisa terlihat benar dari
luar, tetapi hatinya belum tentu mengasihi Allah. Tradisi dan adat istiadat
tidak salah seluruhnya. Tetapi kebenaran TUHAN jauh melampaui tradisi dan adat
istiadat manusia. Adat istiadat dan tradisi seharusnya didasarkan pada Firman
Allah. Allah ingin hati kita mendekat kepada-Nya. Dengan demikian, hati kita
akan terisi hal-hal yang mengutamakan Tuhan.
Tuhan harus lebih dihormati dan ditaati melampaui semua
aturan lahiriah. Utamakan Tuhan, taati perintah-Nya, dan jalin persekutuan yang
erat dengan-Nya! Baca Juga : ( Lefevre Ingin Orang Biasa Mengerti Ajaran Alkitab -Siboro Blog ).
Demikian artikel Firman Tuhan, Tuhan atau Tradisi - Siboro Blog
, Apabila menurut Anda, artikel ini
bermanfaat bagi orang lain, Mohon untuk di Share. Terima Kasih.
0 komentar:
Posting Komentar