https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8KWjHv5u-awuhlA_pWpPpLnKj-a1t-0D8TleD9tTHZCrIo5nB9iQz9Ee8cZhKhGgvKwp0vRFjQ2hmGaA3bUVotlqcrv0xiw7HeQ_B4nnbWgNtwN9Hl8RrwDR7ip7tuWGTuWcygwZxCdGV/s1600/ignielcom.png106660612706164 https://developers.facebook.com/tools/debug/sharing

Firman Tuhan, Sikap Hati yang Benar - Siboro Blog

Posted By siboroblog on Selasa, 23 Mei 2017 | Mei 23, 2017


Firman Tuhan, Sikap Hati yang Benar - Siboro Blog

Firman Tuhan, Sikap Hati yang Benar - Siboro Blog

Mazmur 59

Menurut KBBI, teror berarti usaha menciptakan ketakutan, kengerian, dan kekejaman oleh seseorang dan golongan. Definisi ini tepat melukiskan apa yang sedang dialami oleh Daud. Pihak yang menyebarkan teror adalah Saul. Dalam 1Sam 18:6-30 ; 19:11-18 dikisahkan bahwa raja Saul membenci Daud. Alasannya sederhana, yakni Saul iri hati kepada Daud karena rakyat Israel lebih memuja Daud daripada raja Saul. Sepercik kebencian ini berkembang menjadi hasrat untuk membunuh. Berkali-kali Saul berupaya membunuh Daud. Kali ini, Saul menyuruh orang untuk mengintai Daud dengan tujuan menghabisi nyawanya.

Daud yang masih belia tidak dapat berbuat apa-apa. Ia belum memiliki pasukan dan kekuasaan. Ia hanya bisa mengadu kepada Allah. Di tengah kegelisahannya, Daud memohon agar Allah segera datang menolongnya. Ia merasa dirinya berada dalam bayang- bayang maut (2-4a). Setiap hari ia merasa dirinya menjadi incaran orang suruhan Saul. Kemana saja dirinya pergi, para musuhnya selalu mengintainya (7, 15-16). Itu sebabnya Daud menaikan permohonan karena jika bukan Allah yang memihaknya, siapa lagi akan membela dan melindunginya.

Kelihatannya Allah "geming". Sikap Allah membuat Daud bertanya-tanya apakah Allah tidak mendengar seruan minta tolong ataukah Allah tertidur? Hal ini tampak dari ungkapan "lihatlah dan bangun". Artinya, Daud ingin Allah menjadi saksi bahwa dirinya tidak bersalah dan sekaligus meminta Allah menegakkan keadilan baginya (4b-6, 13-14). Baca Juga : ( Firman Tuhan, Rendah Hati – Siboro Blog )

Meski permohonannya belum dijawab, Daud tidak undur imannya. Ia menanggapi bergemingnya Allah secara positif. Dengan tulus dan lugas ia mendeklarasikan keyakinannya kepada Allah. Apapun yang terjadi, Allah adalah kekuatan, perisai, dan kota benteng hidupnya yang kokoh. Ia yakin Allah akan membuat para musuhnya bertekuk lutut di hadapannya (9-10, 17-18).

Saat doa permohonan kita belum terjawab, bukan berarti Allah diam. Ia sedang menguji kedalaman hati, apakah kita masih setia dan memuji-Nya dengan tulus hati.

Demikian artikel Firman Tuhan, Sikap Hati yang Benar - Siboro Blog,  Apabila menurut Anda, artikel ini bermanfaat bagi orang lain, Mohon untuk di Share. Terima Kasih.


Blog, Updated at: Mei 23, 2017

0 komentar:

Posting Komentar

Label

Bercam (35) Bisnis (9) Budaya (11) Firtu (73) Kesehatan (81) Musik (60) properti (55) telco (10) Tips (36)
Diberdayakan oleh Blogger.
/* script Youtube Responsive */