Markus 1:1-8
Seorang penyair dan apologet Kristen yang bernama C.S. Lewis
pernah berkata, "Kerendahan hati yang sejati bukanlah merendahkan diri
sendiri, melainkan tidak memusatkan perhatian pada diri. Hal ini pula yang
diperlihatkan oleh Yohanes Pembaptis.
Dalam bacaan hari ini, ayat 4 disebutkan bagaimana ia tampil
dan menyerukan pertobatan. Meski penampilan dan hidupnya sederhana (memakai
jubah bulu unta, ikat pinggang kulit, makan belalang dan madu hutan [6]), namun
orang ini termasuk hamba Tuhan hebat. Bayangkan, melalui pemberitaannya, orang-
orang dari seluruh Yudea dan Yerusalem bertobat dan dibaptis (5).
Kalau Yohanes mau, ia bisa saja membanggakan diri atas
keberhasilan dan ketenarannya. Namun ia tidak mengambil kemuliaan itu untuk
dirinya. Ia justru mengembalikan popularitas dan kemegahan itu kepada yang
seharusnya menerima. Di tengah popularitasnya, ia memberitahu kepada orang
banyak bahwa ada Pribadi lain yang jauh lebih berkuasa dan lebih mulia, sampai
membuka tali kasut- Nya pun ia tidak layak (7-8). Ternyata Yohanes Pembaptis
bukan hanya sederhana di dalam penampilan, tetapi juga rendah hati dalam
pelayanan. Hal ini disebabkan karena ia menyadari dengan sunguh bahwa dirinya
bukanlah tokoh utama, melainkan hanya utusan yang mendahului kedatangan sang
tokoh utama, yaitu Yesus Kristus (2-3).
Dalam pelayanan, terkadang kita lupa bahwa sesungguhnya diri
kita hanyalah utusan. Kita seharusnya menunjukkan kepada orang lain tentang
siapakah Yesus yang adalah Juruselamat kita. Yang terjadi justru sebaliknya,
yaitu kita menunjukkan keberhasilan pelayanan agar kita mendapat pujian dari
orang lain. Ketika pelayanan kita berhasil dan dikenal banyak orang, masih bisakah
kita mengembalikan segala kemuliaan hanya untuk Tuhan? Baca Juga : (Model Kebaktian Partonggoan Rumah Tangga GKPS - Siboro Blog).
Demikian Firman Tuhan, Melayani Dengan Kerendahan Hati - Siboro Blog, Apabila menurut Anda Firman ini
bermanfaat bagi orang lain, Mohon untuk di share, Terima Kasih.
0 komentar:
Posting Komentar