https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8KWjHv5u-awuhlA_pWpPpLnKj-a1t-0D8TleD9tTHZCrIo5nB9iQz9Ee8cZhKhGgvKwp0vRFjQ2hmGaA3bUVotlqcrv0xiw7HeQ_B4nnbWgNtwN9Hl8RrwDR7ip7tuWGTuWcygwZxCdGV/s1600/ignielcom.png106660612706164 https://developers.facebook.com/tools/debug/sharing

Firman Tuhan, Kebesaran yang Merendahkan Diri - Siboro Blog

Posted By siboroblog on Senin, 15 Mei 2017 | Mei 15, 2017


Firman Tuhan, Kebesaran yang Merendahkan Diri - Siboro Blog

Markus 9:30-37

Banyak orang sangat mendambakan posisi utama dari orang lain. Tanpa disadari, sering kali hal ini dianggap sebagai kesempatan untuk memegahkan diri. Dengan posisi itu, kita dapat memerintah dan mengatur orang lain.

Yesus terus berjalan menghindari daerah Galilea (30) karena sedang mempersiapkan murid-murid-Nya memasuki masa penderitaan-Nya. Ketika membicarakan penderitaan-Nya, mereka tidak mengerti namun segan untuk bertanya kepada- Nya (31-32). Sikap seperti ini menunjukkan ketidakpekaan, keegoisan, dan tidak memikirkan apa yang akan terjadi terhadap Yesus. Yang terjadi adalah mereka bertengkar tentang siapa yang terbesar di antara mereka (33-34).

Tiba di Kapernaum, Yesus secara pribadi menanyakan apa yang sedang mereka perdebatkan. Mereka hanya diam saja. Perilaku ini memperlihatkan ciri seseorang melakukan kesalahan tetapi enggan mengakuinya. Sikap diam juga bisa menunjukkan kekerasan hati mereka. Yesus menuntut kejujuran mereka. Setelah itu, Yesus menjelaskan arti menjadi terbesar dengan cara merendahkan diri dan melayani semua orang (35). Lalu Yesus memberi contoh dengan mengambil seorang anak kecil dan memeluknya sebagai suatu cara menyambut Tuhan Yesus dan Allah Bapa (36-37).

Tuhan Yesus sedang mempersiapkan diri menghadapi penderitaan hingga kematian yang mengerikan. Seharusnya orang-orang di sekitarnya, yaitu murid-murid menguatkan-Nya, setidaknya mengerti situasi-Nya. Tetapi orang-orang di sekitar Yesus justru sibuk mencari kebesaran pribadi. Konsep kebesaran dan kepemimpinan yang Tuhan inginkan bukan bersifat otoriter. Orang percaya seharusnya meneladani kepemimpinan Yesus, bukan dunia. Baca Juga : ( Firman Tuhan, Iman yang Tidak Sempurna - Siboro Blog ).

Jangan malu mengakui kesalahan. Kejujuran merupakan ciri seorang pemimpin yang dapat dipercaya. Selain itu, seorang pemimpin harus merendahkan diri dan melayani siapa saja, bahkan anak kecil yang kelihatan tidak berdaya. Hal ini sangat dibutuhkan dalam persekutuan orang percaya.

Demikian artikel Firman Tuhan, Kebesaran yangMerendahkan Diri,  Apabila menurut Anda, artikel ini bermanfaat bagi orang lain, Mohon untuk di Share. Terima Kasih.

Blog, Updated at: Mei 15, 2017

0 komentar:

Posting Komentar

Label

Bercam (35) Bisnis (9) Budaya (11) Firtu (73) Kesehatan (81) Musik (60) properti (55) telco (10) Tips (36)
Diberdayakan oleh Blogger.
/* script Youtube Responsive */